BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Wanita dalam kehidupannya tidak luput dari adanya siklus
haid normal yang terjadi secara periodik.kita akan merasa terganggu bila
hidupnya mengalami perubahan, terutama bila haid menjadi lebih lama dan atau
banyak, tidak teratur, lebih sering atau tidak haid sama sekali. Penyebab
gangguan haid dapat karena gangguan psikologis seperti sress maupun emosi.
Kelainan siklus menstruasi merupakan penyebab infertilitas
yang penting.Disfungsi ovulasi berjumlah 10-25% dari kasus infertilitas wanita.
Gangguan nutrisi yang berat (misalnya kelaparan, anoreksia nervosa), penurunan
BB (misalnya : penyakit medis atau psikologis) dan aktivitas yang berat
(misalnya : pelari maraton, penari balet) adalah berhubungan dengan gangguan
ovulasi. Obesitas juga disertai dengan siklus anovulatorik karena peningkatan
tonik kadar estrogen, sedangkan tress berat menyebabkan anovulasi dan amenore.
Ovulasi yang jarang, endometriosis dapat menyebabkan
infertilitas.Nyeri haid seringkali dianggap sebagai gejala khas dari
endometriosis. Ternyata scott dan felinde hanya mendapatkan 19% dengan
dismenorea yang progresif (Sarwono, 2002).
Sebanyak dua pertiga dari wanita-wanita yang dirawat dirumah
sakit untuk perdarahan disfungsional berumur diatas 40 tahun dan 3% dibawah 20
tahun. Sebetulnya dalam praktek banyak dijumpai perdarahan disfungsional dalam
masa pubertas, akan tetapi karena keadaan ini biasanya dapat sembuh sendiri,
jarang diperlukan perawatan di Rumah Sakit.
Gangguan haid pada remaja dan dewasa merupakan kenyataan
yang banyak dijumpai dalam praktek pada Dokter Spesialis Obsetri Ginekologi
bahkan Dokter Umum.Beberapa waktu yang lampau masalah remaja dengan alat
reproduksinya kurang mendapat perhatian karena umur relatif muda, masih dalam
status pendidikan sehingga seolah-olah bebas dari kemungkinan menghadapi
masalah penyulit dan penyakit yang berkaitan dengan alat reproduksinya padahal pencegahan
dan pengobatan haruslah dilakuakan sedini mungkin.
Menstruasi atau mens atau haid atau datang bulan adalah perdarahan yang Terjadi secara berulang setiap
bulannya (kecuali saat kehamilan) pada uterus seorang wanita dikarenakan adanya
proses deskuamasi atau peluruhan dinding rahim (endometrium).
Darah menstruasi yang banyak mengandung campuran dari
penumpukan sisa-sisa deskuamasi lapisan endometrium uteri, bekuan darah, cairan
dan lendir, serta beberapa bakteri dan mikroorganisme, akan tampak berwarna
merah kehitaman atau hitam. Lamanya perdarahan menstruasi biasanya antara 3 - 5
hari, tetapi ada juga yang mengalami perdarahan selama 1 - 2 hari yang diikuti
terjadinya perdarahan kembali sedikit demi sedikit. Bahkan ada juga yang sampai
7 - 8 hari, tetapi biasanya lama terjadinya perdarahan menstruasi itu pada
setiap wanita bersifat menetap.Terjadinya perdarahan mens biasanya didahului
dengan terjadinya leukorrhea (keputihan), yang ditunjukkan dengan
pengeluaran cairan (lendir) dari vagina, agak encer, berwarna putih kekuningan,
jika terjadi campuran dari tetesan darah, warnanya menjadi merah muda disebut
bloody show, bening atau jernih dan tidak berbau. Cairan yang keluar tersebut
dapat berubah sifatnya jika terjadi infeksi di daerah vagina atau uterusnya,
yaitu menjadi berwarna kuning atau hijau, jika tedapat campuran dari tetesan
darah, warnanya berubah menjadi merah kehitaman atau hitam, lebih kental dan
keruh serta berbau.Jumlah atau banyaknya darah mens yang keluar rata-rata 33,2
atau lebih kurang 16 ml. Pada wanita yang usianya lebih tua biasanya jumlah
darah haid yang keluar akan lebih banyak.Menstruasi yang pertama kali , disebut
menarke, paling sering terjadi pada usia 11 tahun tetapi bisa juga terjadi pada
usia 8 tahun atau 16 tahun. Tetapi rata-rata terjadi pada usia 12,5 tahun.
Menstruasi merupakan pertanda masa reproduktif pada kehidupan seorang wanita,
yang dimulai dari menarke sampai terjadinya menopause.
Terdapat lima ganggua menstruasiyang paling sering
muncul,yaitu oligomenore (jangka waktu haid terlalau lama),polimenora(terlalu
sering haid) Hipermenorea (darah haid terlalu banyak),hipomenorea (darah haid
terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sam sekali).Ada dua penyebab utama
gangguan menstruasi. Pertama, kelainan organ seperti mioma, kanker atau
polip.Kedua, kelainan hormonal.Dari kelima gangguan menstruasi diatas, ada yang
berbahaya ada yang tidak berbahaya.Oligomenore tidak berbahaya, namun perempuan
dapat memiliki potensi sulit hamil, karena tidak terjadi ovulasi.Polimenore dan
hipermenore adalah gangguan menstruasi yang berbahaya.Terlalu sering haid
(polimenore), misalnya 2 minggu sekali, dapat menyebabkan anemia.Begitu juga
dengan hipermenore dapat menyebabkan anemia.Polimenore dan hipermenore juga
berhubungan dengan gangguan bekuan darah dan mioma.Polimenore yang terkait
dengan gangguan hormonal, dapat terjadi pada perempuan yang mengalami peralihan
dari masa subur ke masa menopause.Polimenore juga dapat terjadi pada perempuan
muda menjelang haid pertama kali.Perempuan obesitas juga terkadang mengalami
polimenore. Factor penyebab hipermenore adalah mioma uteri, polip endometrium,
endometritis, dll. Suntik KB dapat menyebabkan oligomenore maupun amenore.Jika
tidak menggunakan KB pil ato suntik, oligomenore berhubungan dengan penyakit
polikistik ovarium.Yang menyebabkan perempuan tidak dapat menghasilkan sel
telur, sehingga tidak terdaji ovulasi yang pada akhirnya dapat menimbulkan
gangguan hormone, akibatnya jangka waktu haid sangat lama.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa saja jenis-jenis
gangguan sistem reproduksi wanita?
2.
Apa saja tanda dan gejala
gangguan sistem reproduksi wanita?
3.
Bagaimana cara mencegah
gangguan sistem reproduksi wanita?
4.
Apa penyebab gangguan
sistem reproduksi wanita umumnya?
5.
Bagaimana cara menangani
gangguan sistem reproduksi?
C.
Tujuan Penulisan
1.
Mahasiswa mengetahui
gangguan sistem reproduksi wanita
2.
Mahasiswa mengetahui
tanda dan gejala mengetahui gangguan sistem reproduksi wanita
3.
Mahasiswa mengetahui cara
mencegah gangguan sistem reproduksi wanita
4.
Mahasiswa mengetahui
penyebab gangguan sistem reproduksi wanita
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Kesehatan Reproduksi
Kesehatan reproduksi
adalah keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial yang utuh dan bukan hanya
bebas dari penyakit dan kecacatan, dalam segala aspek yang berhubungan dengan
sistem reproduksi serta prosesnya (Cairo, ICPD* Programme of Action, 1994).
Menurut UU Repro
Indonesia No 23 tahun 1992, kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan,
jiwa, social yang mungkin setiap orang hidup produktif secara social dan
ekonomis.
Jadi, kesehatan reproduksi ialah
keadaan sejahtera fisik,mental dan social secara utuh, yang tidak semata-mata
bebas dari penyakit atau kecacatan, dalam semua hal berkaitan dengan sistim
reproduksi , serta fungsi dan prosesnya. Dengan pendekatan siklus hidup
“life-cycle apporoach” atau bisa juga disebut dengan suatu keadaan dimana
manusia dapat menikmati kehidupan seksualnya serta mampu menjalankan fungsi dan
proses reproduksinya secara sehat dan aman. Pengertian kesehatan reproduksi ini mencakup tentang hal-hal sebagai
berikut:
1.
Hak
seseorang untuk dapat memperoleh kehidupan seksual yang aman dan memuaskan
serta mempunyai kapasitas untuk bereproduksi;
2.
Kebebasan
untuk memutuskan bilamana atau seberapa banyak melakukannya;
3.
Hak dari
laki-laki dan perempuan untuk memperoleh informasi serta memperoleh aksebilitas
yang aman, efektif, terjangkau baik secara ekonomi maupun kultural;
4.
Hak
untuk mendapatkan tingkat pelayanan kesehatan yang memadai sehingga perempuan
mempunyai kesempatan untuk menjalani proses kehamilan secara aman.
B. Gangguan Menstruasi
Menstruasi
merupakan peluruhan dinding rahim yang terdiri dari darah dan jaringan tubuh.
Kejadian tersebut akan berlangsung tiap bulan dan merupakan suatu proses normal
bagi perempuan pada umumnya.
Usia normal perempuan
mendapatkan haid untuk pertama kalinya (menarche) adalah 12 atau 13 tahun.,
tetapi ada juga sebagian perempuan yang mengalami haid lebih awal (usia 8
tahun) atau lebih lambat yaitu diatas 18 tahun. Menstruasi ini akan berhenti
pada usia sekitar 40-50 tahun. Siklus normal terjadi setiap 21-35 hari sekali
dengan lama 4-7 hari, jumlah darah haid normal sekitar 30-40 ml. Menurut
hitungan para hitungan para ahli perempuan akan mengalami 566 kali haid selama
hidupnya.
Sebagian
perempuan mengalami haid yang tidak normal.Gangguan ini jangan didiamkan karena
dapat berdampak serius, haid yang tidak teratur mislanya dapat menjadi pertanda
seorang perempuan kurang subur (infertil).Gangguan yang terjadi saat haid
dinilai normal jika terjadi selama dua tahun pertama setelah haid pertama kali.
C. Jenis jenis gangguan haid
1.
Hypermenorhoe
Hipermenorea adalah perdarahan haid yang banyak dan lebih
lama dari normal, yaitu 6-7 hari dan ganti pembalut 5-6 kali perhari.Haid
normal (Eumenorea) biasanya 3-5 hari (2-7 hari masih normal), jumlah darah
rata2 35 cc (10-80 cc masih dianggap normal), kira2 2-3 kali ganti pembalut
perhari.
Penyebab
hipermenorea bisa berasal dari rahim berupa mioma uteri (tumor jinak dari otot
rahim, infeksi pada rahim atau hiperplasia endometrium (penebalan lapisan dalam
rahim). Dapat juga disebabkan oleh kelainan diluar rahim seperti kelainan
darah: anemia, gangguan pembekuan darah dll, juga bisa disebabkan kelainan
hormon (gangguan endokrin).
Tanda
dan Gejala :
1.
Aliran menstruasi yang
terus-menerus selama beberapa jam
2.
Terdapat gumpalan darah
dalam jumlah tidak sedikit
3.
Pendarahan berat hingga
mengganggu aktivitas sehari-hari
4.
Nyeri terus menerus pada
perut bagian bawah selama masa menstruasi
5.
Waktu menstruasi tidak
teratur
6.
Keletihan, kelelahan dan
nafas pendek-pendek (mirip gejala anemia).
7.
Walaupun jarang, indikasi
dan gejala menorrhagia mirip dengan kondisi kelainan medis lain seperti kanker
leher rahim atau kanker saluran kencing. Konsultasikan dengan dokter untuk
mendapatkan hasil diagnosa dengan tepat penyebab kondisi yang dirasakan.
Yang tidak kalah penting untuk diketahui seiap wanita adalah, faktor apa saja yang menjadi penyebabnya. Menurut para ilmuan dari Mayo tersebut, beberapa kasus pendarahan hebat saat menstruasi tidak dapat diketahui dengan pasti.
Yang tidak kalah penting untuk diketahui seiap wanita adalah, faktor apa saja yang menjadi penyebabnya. Menurut para ilmuan dari Mayo tersebut, beberapa kasus pendarahan hebat saat menstruasi tidak dapat diketahui dengan pasti.
Etiologi hypermenorhea :
a)
Hormon tak Seimbang
Dalam
siklus menstruasi normal, keseimbangan hormon estrogen dan progesteron
menyesuaikan kondisi dinding uterus (endometrium), untuk mengatur pancaran
darah menstruasi.Jika timbul ketidakseimbangan hormon, endometrium menghasilkan
aliran darah hebat.
b) Kista Ovarium
Timbulnya
kantung-kantung cairan di dalam atau di atas ovarium, yang terkadang
menyebabkan ketidaknormalan menstruasi termasuk menorrhagia.
c)
Polip
Timbulnya polip pada dinding uterus menyebabkan pendarahan menstruasi dalam waktu lama. Polip dari uterus biasanya muncul pada wanita usia produktif yang menghasilkan kelebihan hormon, menyebabkan pendarahan yang tidak terkait dengan menstruasi.
Timbulnya polip pada dinding uterus menyebabkan pendarahan menstruasi dalam waktu lama. Polip dari uterus biasanya muncul pada wanita usia produktif yang menghasilkan kelebihan hormon, menyebabkan pendarahan yang tidak terkait dengan menstruasi.
d) Disfungsi Ovarium
Kegagalan
fungsi ovarium, anovulation (proses pelepasan telur) dapat menyebabkan
ketidakseimbangan hormon, berujung pada menorrhagia.
e)
Penggunaan IUD
Efek
samping alat KB IUD yang sering ditemui adalah pendarahan menstruasi hebat.
f)
Kanker
Walaupun jarang ditemui, kanker pada alat reproduksi wanita dapat menyebabkan menorrhagia. Kanker uterus, kanker ovarium dan kanker leher rahim dapat menyebabkan pendarahan berlebih saat menstruasi
Walaupun jarang ditemui, kanker pada alat reproduksi wanita dapat menyebabkan menorrhagia. Kanker uterus, kanker ovarium dan kanker leher rahim dapat menyebabkan pendarahan berlebih saat menstruasi
g)
.Obat-obatan
Obat-obatan tertentu, termasuk obat pencegah penggumpalan darah (anticoagulants) dan pengobatan anti radang/infeksi, dapat menyebabkan menstruasi berat atau dalam waktu lama.
Obat-obatan tertentu, termasuk obat pencegah penggumpalan darah (anticoagulants) dan pengobatan anti radang/infeksi, dapat menyebabkan menstruasi berat atau dalam waktu lama.
Terapi”Hipermenorhoe” Meliputi:
a.
Suplemen Zat Besi
Jika kondisi ini disertai dengan anemia, dokter mungkin
merekomendasikan Anda untuk mengkonsumsi suplemen zat besi secara teratur. Jika
level zat besi didalam tubuh rendah tapi anda belum mengalami anemia, Anda juga
mungkin disarankan untuk mengkonsumsi untuk mencegah terkena anemia.
b.
Kontrasepsi Oral
Kontrasepsi oral (seperti pil KB) dapat dipilih untuk
membantu keteraturan ovulasi dan mengurangi pendarahan hebat dan jangka waktu
lama menstruasi
c.
Obat-obatan
Obat-obat yang termasuk dalam NSAID (Nonsteroidal anti-imflammatory drugs) seperti ibuprofen (advil dan motrin) membantu mengurangi derasnya aliran darah
Obat-obat yang termasuk dalam NSAID (Nonsteroidal anti-imflammatory drugs) seperti ibuprofen (advil dan motrin) membantu mengurangi derasnya aliran darah
d.
Progesteron
Hormon progesterone dapat membantu mengoreksi ketidaknormalan hormon dan mengurangi menorrhagia
Hormon progesterone dapat membantu mengoreksi ketidaknormalan hormon dan mengurangi menorrhagia
Penatalaksanaan hipermenorhoe :
1.
Istirahat Cukup
Dokter akan merekomendasikan cukup istirahat jika mengalami
pendarahan hebat dan ketidakteraturan menstruasi.
2.
Catat Pembalut yang
Digunakan
Catat jumlah pelindung wanita yang telah digunakan agar
dokter dapat menarik kesimpulan kurang lebih jumlah darah yang keluar.Gantilah
secara teratur pelindung yang digunakan paling tidak setiap 4 jam.
2.
Hipomenorhoe
Hipomenorea adalah pendarahan dengan jumlah darah sedikit,
melakukan pergantian pembalut sebanyak 1-2 kali per hari, dan berlangsung
selama 1-2 hari saja.
a.
Penyebab Hypomenorrhea
1)
Konstitusi
Pada beberapa wanita mungkin mengalami
pendarahan normal kurang selama periode menstruasi.aliran darah dapat Kurang
genetik dan, jika pertanyaan yang dibuat, mungkin akan menemukan bahwa ibu
wanita dan / atau kakak juga mengalami penurunan aliran darah selama periode
mereka. Kehamilan biasanya dapat terjadi dengan aliran jenis ini menurun selama
periode berjalan. Insiden infertilitas adalah sama seperti pada wanita dengan
aliran darah normal. jarang menstruasi Konstitusi mungkin paling menjelaskan
dengan mengasumsikan adanya pengaturan yang tidak biasa, atau ketidakpekaan
relatif, aparat vaskular endometrium.
2)
Uterine
Hanya sedikit kerugian kadang-kadang berarti bahwa permukaan pendarahan lebih kecil dari biasanya, dan kadang-kadang terlihat ketika rongga endomaterial telah berkurang dalam ukuran selama myomectomy atau operasi plastik lainnya pada rahim. Namun, jarang menunjukkan hipoplasia uterus karena adanya kondisi dalam rahim yang responsif terhadap hormon betokens ovarium dengan aktifitas, dan ini memanifestasikan dirinya dengan jarang daripada menstruasi sedikit.
Hanya sedikit kerugian kadang-kadang berarti bahwa permukaan pendarahan lebih kecil dari biasanya, dan kadang-kadang terlihat ketika rongga endomaterial telah berkurang dalam ukuran selama myomectomy atau operasi plastik lainnya pada rahim. Namun, jarang menunjukkan hipoplasia uterus karena adanya kondisi dalam rahim yang responsif terhadap hormon betokens ovarium dengan aktifitas, dan ini memanifestasikan dirinya dengan jarang daripada menstruasi sedikit.
3)
Hormonal
Jarang mens atau menstruasi dapat
terjadi secara normal pada ekstrem dari kehidupan reproduksi yang, setelah
pubertas dan sesaat sebelum menopause.Hal ini karena ovulasi tidak teratur saat
ini, dan lapisan endomaterial gagal untuk berkembang secara normal. Tapi
masalah normal di saat lain juga dapat menyebabkan aliran darah hanya sedikit.
Anovulasi karena tingkat hormon tiroid rendah, prolaktin tingkat tinggi,
tingkat insulin tinggi, androgen tinggi dan masalah dengan hormon lain juga
dapat menyebabkan menstruasi sedikit. mens jarang juga dapat terjadi penggunaan
jangka panjang setelah kontrasepsi oral sebagai akibat dari endometrium atrofi
progresif.
4)
Gugup dan Emosional
Psikogenik faktor-faktor seperti stres
karena ujian, atau kegembiraan yang berlebihan tentang sebuah peristiwa yang
akan datang dapat menyebabkan hypomenorrhea. faktor tersebut menekan aktivitas
yang pusat di otak yang merangsang indung telur selama siklus ovarium (untuk
mengeluarkan hormon seperti estrogen dan progesteron), dan dapat menyebabkan
produksi hormon ini rendah.
5)
Penyebab Lain
Latihan dan diet yang berlebihan dapat
menyebabkan kecelakaan periode sedikit.Salah satu penyebab adalah sindrom
hypomenorrhea Asherman's (adhesi intra uterus), yang hypomenorrhea mungkin
satu-satunya tanda yang jelas. Tingkat kekurangan menstruasi berkorelasi erat
dengan tingkat adhesi (R. Toaff dan S. Ballus,1978).
Tindakan Pengobatan :
Meningkatkan rasa aman dan kecemasan pasien
3.
Polimenorhoe
Polimenore adalah panjang siklus haid
yang memendek dari panjang siklus haid klasik, yaitu kurang dari 21 hari per
siklusnya, sementara volume perdarahannya kurang lebih sama atau lebih banyak
dari volume perdarahan menstruasi biasanya. Polimenore yang disertai dengan
pengeluaran darah menstruasi yang lebih banyak dari biasanya dinamakan
polimenoragia (epimenoragia)
Penyebabnya polimenorhoe :
a.
gangguan hormonal yang
mengakibatkan gangguan pada proses ovulasi atau memendeknya fase luteal dari
siklus haid
b.
kongesti/bendungan pada
ovarium yang disebabkan oleh proses peradangan/infeksi
c.
endometriosis
Pengobatan Polimenorea
Keadaan ini dapat diperbaiki dengan menggunakan terapi hormonal.Stadium
proliferasi dapat diperpanjang dengan estrogen dan stadium sekresi dapat
diperpanjang dengan kombinasi estrogen-progesteron.
4.
Oligomenorhoe
Oligomenorea merupakan suatu keadaan
dimana siklus menstruasi memanjang lebih dari 35 hari, sedangkan jumlah
perdarahan tetap sama. Wanita yang mengalami oligomenorea akan mengalami menstruasi
yang lebih jarang daripada biasanya. Namun, jika berhentinya siklus menstruasi
ini berlangsung selama lebih dari 3 bulan, maka kondisi tersebut dikenal
sebagai amenorea sekunder.
Oligomenorea biasanya terjadi akibat
adanya gangguan keseimbangan hormonal pada aksis
hipotalamus-hipofisis-ovarium.Gangguan hormon tersebut menyebabkan lamanya
siklus menstruasi normal menjadi memanjang, sehingga menstruasi menjadi lebih
jarang terjadi.Oligomenorea sering terjadi pada 3-5 tahun pertama setelah haid
pertama ataupun beberapa tahun menjelang terjadinya menopause.Oligomenorea yang
terjadi pada masa-masa itu merupakan variasi normal yang terjadi karena kurang
baiknya koordinasi antara hipotalamus, hipofisis dan ovarium pada awal
terjadinya menstruasi pertama dan menjelang terjadinya menopause, sehingga
timbul gangguan keseimbaangan hormon dalam tubuh. Gangguan indung telur, misal
: Sindrome Polikistik Ovarium (PCOS).
Etiologi oligomenorhoe :
a.
Stress dan depresi
b.
Sakit kronik
c.
Pasien dengan gangguan
makan (seperti anorexia nervosa, bulimia)
d.
Penurunan berat badan
berlebihan
e.
Olahraga berlebihan,
misal atlit
f.
Adanya tumor yang
melepaskan estrogen
g.
Adanya kelainan pada
struktur rahim atau serviks yang menghambat pengeluaran darah menstruasi
Pengobatan
Pengobatan yang diberikan kepada penderita oligomenorea akan disesuaikan dengan penyebabnya. Oligomenorea yang terjadi pada tahun-tahun pertama setelah haid pertama dan oligomenorea yang terjadi menjelang menopause tidak memerlukan pengobatan yang khusus.Sementara oligomenorea yang terjadi pada atlet dapat diatasi dengan mengubah pola latihan dan mengubah pola makan hingga didapatkan siklus menstruasi yang reguler kembali.Pada umumnya, disamping mengatasi faktor yang menjadi penyebab timbulnya oligomenorea, penderita oligomenorea juga akan diterapi dengan menggunakan terapi hormon, diantaranya dengan mengkonsumsi obat kontrasepsi. Jenis hormon yang diberikan akan disesuaikan dengan jenis hormon yang mengalami penurunan dalam tubuh (yang tidak seimbang). Pasien yang menerima terapi hormonal sebaiknya dievaluasi 3 bulan setelah terapi diberikan, dan kemudian 6 bulan untuk reevaluasi efek yang terjadi.
Pengobatan yang diberikan kepada penderita oligomenorea akan disesuaikan dengan penyebabnya. Oligomenorea yang terjadi pada tahun-tahun pertama setelah haid pertama dan oligomenorea yang terjadi menjelang menopause tidak memerlukan pengobatan yang khusus.Sementara oligomenorea yang terjadi pada atlet dapat diatasi dengan mengubah pola latihan dan mengubah pola makan hingga didapatkan siklus menstruasi yang reguler kembali.Pada umumnya, disamping mengatasi faktor yang menjadi penyebab timbulnya oligomenorea, penderita oligomenorea juga akan diterapi dengan menggunakan terapi hormon, diantaranya dengan mengkonsumsi obat kontrasepsi. Jenis hormon yang diberikan akan disesuaikan dengan jenis hormon yang mengalami penurunan dalam tubuh (yang tidak seimbang). Pasien yang menerima terapi hormonal sebaiknya dievaluasi 3 bulan setelah terapi diberikan, dan kemudian 6 bulan untuk reevaluasi efek yang terjadi.
5.
Amerrhoe
Amenorea adalah keadaaan tidak
terjadinya menstruasi pada seorang wanita.Hal tersebut normal terjadi pada masa
sebelum pubertas, kehamilan dan menyusui, dan setelah menopause.Siklus
menstruasi normal meliputi interaksi antara komplek hipotalamus-hipofisi-aksis
indung telur serta organ reproduksi yang sehat (lihat artikel menstruasi).
Amenorea sendiri terbagi dua, yaitu:
a.
Amenorea primer
Amenorea primer adalah keadaan tidak terjadinya menstruasi
pada wanita usia 16 tahun. Amenorea primer terjadi pada 0.1 – 2.5% wanita usia
reproduksi
b.
Amenorea sekunder
Amenorea sekunder adalah tidak terjadinya menstruasi selama
3 siklus (pada kasus oligomenorea jumlah darah menstruasi sedikit), atau 6
siklus setelah sebelumnya mendapatkan siklus menstruasi biasa. Angka kejadian
berkisar antara 1 – 5%
Penyebab
Penyebab
tersering dari amenorea primer adalah:
a)
Pubertas terlambat
b)
Kegagalan dari fungsi
indung telur
c)
Agenesis uterovaginal
(tidak tumbuhnya organ rahim dan vagina)
d)
Gangguan pada susunan
saraf pusat
Tanda dan gejala
Tanda
amenorea adalah tidak didapatkannya menstruasi pada usia 16 tahun, dengan atau
tanpa perkembangan seksual sekunder (perkembangan payudara, perkembangan rambut
pubis), atau kondisidimana wanita tersebut tidak mendapatkan menstruasi padahal
sebelumnya sudah pernah mendapatkan menstruasi. Gejala lainnya tergantung dari
apa yang menyebabkan terjadinya amenorea.
6.
Pendarahan Bukan Haid
Yang di maksudkan di sini ialah
pendarahan yang terjadi dalam masa antara 2 haid.Pendarahan itu tampak terpisah
dan dapat dibedakan dari haid, atau 2 jenis pendarahan ini menjadi satu, yang
pertama dinamakan menoragia yang kedua metromenoragia. Metrorhagia
adalah suatu kondisi dimana terjadi perdarahan diluar siklus
haid.Penyebabnya bisa oleh karena luka yang tidak kunjung sembuh ( kanker ganas
organ genitalia), peradangan atau bahkan oleh gangguan
hormonal.Metroragia juga bisa dibagi menjadi gangguan oleh kelainan anatomi (
tumor, kelaian organ genital ) dan perdarahan dysfungsional yang tidak ada
hubungannya dengan tumor.
Etiologi
Metorrhagia
atau Menometrorhargia dapat disebabkan oleh kelainan organik pada alat genital
atau oleh kelainan fungsional, serta penyebab lain.
a.
Penyebab organik perdarahan bukan haid antara lain :
Vagina
: varises pecah, metastase - korio karsindma, keganasan vagina.
Serviks
: karsinoma portio, perlukaan serviks, polip servik.
Rahim :
polip endometrium, karsinoma korpus uteri, submukosa mioma uteri.
Tuba
falopi : karsinoma tuba, hamil ektopik tuba
Ovari
um :radang ovari um, tumer ovari um.
b.
Penyebab perdarahan disfungsional
Perdarahan disfungsional adalah perdarahan tanpa disebabkan
oleh kelainan organik pada alat genetalia, tetapi gangguan mata rantai hormonal
hipotalamus - hipofisis dan ovarium.
Perdarahan disfungsional
ada 2 bentuk yaitu :
1.
Perdarahan disfungsional
dengan ovulasi (ovulatoir disfungsional bleeding), disebabkan karena :
a.
Korpus luteum persistens
yang menyebabkan pelepasan endometrium tidak teratur.
b.
Insufisiensi korpus
luteum karena gangguan LH (kurangnya produksi progesteron).
c.
Pecahnya pembuluh darah
dalam uterus.
d.
Gangguan dalam mekanisme
pembekuan darah.
2.
Perdarahan disfungsional
tanpa ovulasi (anovulator disfungsional bleeding) disebabkan karena penurunan
kadar estrogen yang menyebabkan terhambatnya pembentukan endometrium dan
menimbulkan perdarahan yang tidak teratur sama sekali.
Penanganan
a.
Jika pengeluaran darah
pada perdarahan disfungsional sangat banyak, penderita harus istirahat baring
dan diberi tranfusi darah.
b.
Pemberian estrogen dosis
tinggi = dipropiontas estradicol 2,5mg IM
c.
Pemberian progesteron
untuk mengimbangi pengaruh estrogen terhadap endometrium yaitu hidroksi
progesteron 125mg IM atau provera I Omg, peroral. Tetapi in] berguna pada
wanita masa pubertas.
d.
Jika pemberian estrogen
saja atau progesteron saja kurang bermanfaat, maka diberikan kombinasi estrogen
dan progesteron yaitu pil kontrasepsi.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
a.
Ada beberapa jenis
gangguan menstruasi yaitu hipomenorea, polimenorea, hipermenorea, amenore dll.
b.
Menstruasi terjadi jika
tidak terjadi fertiliasi.
c.
Gangguan menstruasi bisa
disebabkan karena perubahan hormonal, stres, tumor maupun kelainan dalam tubuh
lainnya.
d.
Terjadinya menstruasi
biasanya diawali dengan keputihan.
B. SARAN
Diharapkan
kepada mahasiswa/i agar dapat memahami dan mempelajari lebih dalam tentang
sistem reproduksi pada manusia karena sistem reproduksi ini sangat penting bagi
kelangsungan hidup agar tetap lestari.
Diharapkan kepada pengajar materi ini
agar bisa membimbing mahasiswa/i dengan baik agar mahasiswa/i dapat memahami
dengan mudah tentang konsep materi ini.Dan yang paling penting adalah setelah
mempelajari materi ini mahasiswa/i tidak mengarah kepada hal-hal yang negatif.
Daftar Pustaka
soekidjo,
Notoatmodjo (2007). Kesehatan Masyarakat,
edisi ke 11.Jakarta: Rineka Cipta
Potter&perry.(2005).Bukau Ajar Fundamental keperawatan,
Edisi 4.EGC.Jakarta
Komentar
Posting Komentar